Modifikasi lampu depan sepeda onthel,
dengan lampu LED (1)
Lampu yang lazim digunakan oleh sepeda onthel kebanyakan menggunakan lampu bohlam yang listriknya dihasilkan dari tenaga dinamo yang harus terus berputar dan akan mati disaat sepeda sedang berhenti di persimpangan jalan. Memang dinamo dan lampu depan ini hanya digunakan untuk perjalanan di malam hari.Dan ironisnya, makin lama makin mulai sering kita bersepeda di malam hari dan di waktu subuh yang masih gelap namun lampu yang seharusnya digunakan untuk keamanan justru diabaikan hanya karena kayuhan menjadi berat.
Selain lampu konvensional tidak terang, penggunaan lampu dengan penggerak dinamo akan menambah beratnya kayuhan, karena dinamo ini seakan-akan menahan gerak laju putaran ban akibat gesekan yang ditimbulkannya, karena magnet didalamnya harus tetap berputar agar selalu menghasilkan listrik. Selain itu pula, penggunaan dinamo akan mempercepat umur ban akibat gesekan dinamo yang menyebabkan sisi luar ban bagian samping menjadi cepat rusak.
Semua orang ingin menggunakan lampu sepeda onthelnya disaat subuh atau diperjalanan malam hari dan ingin pula menjadikan lampu sepeda tuanya menjadi jauh lebih terang dan dapat menyorot ke arah jalanan. Apalagi jika saat lampu depan menyala tidak akan menggangu disaat sedang mengayuh pedal apalagi merusak ban luar.
Masalah ini dapat dipecahkan hanya dengan kreatifitas dan kemauan untuk mencobanya. Yaitu dengan memodifikasi dan menggunakan tambahan lampu dari sepeda motor atau mobil dengan menggunakan accu. Namun, accu itu berat, bentuknya besar, voltasenya terlalu tinggi, dapat konsleting terbakar dan tidak praktis..!
Cara yang jauh lebih sederhana, murah, mudah, efisien, efektif dan tetap terang adalah dengan menggunakan lampu headlamp LED yang kini banyak dijual dipasaran. Dengan penambahan sebuah battery ponsel, saklar on-off dan sebuah charging adaptor untuk ponsel serta beberapa alat tambahan lain, lampu sepeda impian ini dapat dirakit dengan mudah.
Bagaimana caranya? Dibawah ini diberikan daftar peralatan, langkah-langkah pembuatan, skema rangkaiannya serta cara mengisi ulang battery yang akan digunakan. Namun terlebih dulu siapkanlah semua alat-alat pendukungnya.
Alat utama:
- Set lampu headset
- Battery ponsel bekas (3,7 – 4,7 volt)
- Saklar on / off
- Adaptor ponsel (4,7 volt)
- Kabel secukupnya
Alat pelengkap:
- Solder
- Timah untuk solder
- Lem kaca (sealant)
- Bracket saklar
Langkah-langkah Modifikasi:
1. Bongkar headlamp, lepas dan ambil set lampu LED beserta papan PCB-nya saja dengan cara disolder.
2. Lepas lampu bohlam dan reflektornya pada lampu asli, bersihkan kaca bagian dalam. Lalu tempelkan set lampu LED pada kaca dari arah dalam dengan menggunakan lem kaca. Penggunaan lem kaca agar suatu saat nanti lampu LED lebih mudah dilepas, dan kaca dapat bersih kembali jika lampu asli suatu saat ingin digunakan kembali.
3. Setelah set headlamp LED menempel kuat pada kaca dari arah bagian dalam, beri kabel kembali dengan cara disolder pada bagian positif dan negatif di terminal papan PCB dititik yang sama sebelum set LED ini dilepaskan dari headlamp set. Kabel dapat menggunakan warna berbeda, agar tidak terbalik polaritasnya, karena jika terbalik lampu LED tidak akan menyala, namun tidak akan konsleting.
4. Lalu sambungkan dengan solder kabel positif (+) dari set lampu LED tersebut ke terminal lampu bagian dalam (tempat biasa kabel lampu dari dynamo tersambung). Kemudian solder juga bagian negatif (-) pada kabel ke body batok lampu, pastikan tersolder dengan kuat. Maka selesailah modifikasi bagian lampu.
5. Langkah selanjutnya. siapkan battery ponsel (bekas), solder masing-masing terminal positif dan negatif pada logam kuningan kecil yang ada di battery. Dan pastikan polaritas positif dan negatifnya (biasanya tertera lambang polaritas pada body battery dan biasanya pula, dari ketiga terminal yang ada di battery, bagian tengah tidak terpakai). Agar sedikit tidak terlihat, battery dapat diletakkan di belakang lampu, namun semua terserah selera menurut anda.
6. Kini cobalah pasang lampu depan sepeda anda yang tadi telah dikerjakan sebelumnya. Sambung kabel polaritas positif (+) dari battery ke terminal yang juga positif (+) di lampu. Cek, test dan cobalah dengan menempelkan ujung kabel negatif (-) dari battery ke body sepeda. Cek kembali, apakah lampu LED sudah bisa menyala? Jika tidak, re-check kembali mungkin polaritas kabel terbalik, solderan lepas, muatan battery kosong / low-bat atau LED putus. Namun jika LED sudah bisa menyala dan semuanya oke, lanjutkan ke langkah berikutnya.
7. Siapkan saklar on-off, dan solderlah dua kabel di kedua terminal kakinya. Letakkan ditempat yang anda suka, biasanya di stang. Jika tidak ada bracketnya janganlah panik, anda adalah seorang onthelist, pasti anda dapat mengakalinya.
8. Sambung dengan solder salah satu saja dari kabel di kaki saklar ini ke kabel negatif (-) dari battery. Kemudian sambung kabel dari kaki saklar yang satunya lagi ke body stang (ground). Agar dudukan mantap, anda dapat menggunakan terminal kabel berupa ring tembaga atau sejenisnya, lalu disolder atau dapat pula dijepit pada salahsatu mur di stang atau bagian body lainnya.
9. Kini cobalah dengan menggeser tuas saklar, apakah lampu LED menyala? Jika tidak, coba periksa lagi polaritas dan solderannya serta periksa kabel yang menempel ke body sepeda, mungkin ada yang terbalik atau putus.
Jika saklar digeser pada posisi “on” dan lampu LED telah menyala, maka misi anda memodifikasi lampu depan sepeda anda dengan lampu headlamp LED, telah berhasil…
*
Membuat Charger Lampu LED Sepeda
Cara charging untuk battery pada rangkaian ini dapat dilakukan secara mudah hanya dengan mengorbankan satu adaptor ponsel.
Caranya, potong ujung kabel pada charger ponsel, kupas kulit kabelnya dibagian ujung masing-masing.
Maka akan terlihat ada dua kabel, dan biasanya yang berwarna merah adalah yang berpolaritas positif (+).
Kemudian solder kedua ujung kabel tersebut.
Sambungkan ujung masing-masing kabel dengan penjepit buaya yang kecil (dapat dibeli ditoko asesoris elektronik / toko listrik / toko lampu).
Contoh gambar charger hasil modifikasi dapat dilihat pada gambar disamping ini:
*
Cara Charging
Cara charging rangkaian ini adalah dengan menjepit pada pangkal kabel / terminal battery / bekas solderan yang masih terlihat timah soldernya.
Capitan positif (+) berwarna merah dari charger menjepit kabel positif (+) di (terminal) kabel battery. Dan capitan negatif (-) dari charger menjepit kabel negatif (-) di (terminal) kabel battery. Istilahnya di paralel dan jangan terbalik…! Karena adaptor bisa panas dan battery juga akan panas berlebihan bahkan bisa meledak dan bocor..!
PASTIKAN JANGAN SALAH POLARITAS POSITIF DAN NEGATIF DI SAAT CHARGING!
Untuk lebih jelasnya rangkaian dan sistim penyambungan, anda dapat melihat pada gambar diagram dan rangkaian berikut ini:Selamat mencoba…
Contoh gambar hasil modifikasi ini:
©copyrights 2011 by SpedaOntel.wordpress.com • DaytonBike.wordpress.com • GazelleDames.wordpress.com
* * * * *
* * * * *
Modifikasi lampu depan sepeda onthel, dengan lampu LED Luxeon (#2)
TestingDisainlah bracket agar lampu led dapat anti air (waterproof) dengan memakai sealant atau ring karet.
Lampu led sangat sensitif dengan arus. Patikan voltase untuk konsumsinya tepat, jika overcurrent, maka chip dan emmiter-nya dapat terbakar.
Gunakan rangkaian driver yang teregulasi yaitu sebuah rangkaian elektronik yang tugasnya mengatur input tegangan dan arus yang tepat agar led dapat menyala terang, tidak kelebihan arus.
Karena di Indonesia kesadaran pengendara sangat minim, maka penjelasan pembuatan sengaja minimal.
!!! WARNING !!!
Lampu ini dapat membutakan mata sementara (temporary blanking eyes) bagi pengguna jalan dari arah berlawanan!!!
Lampu ini bukan untuk gaya, hanya berguna untuk touring sepeda pada malam hari di jalan “antar kota yang gelap dan sedikit kendaraan” dan dengan kecepatan rendah.
Tidak dianjurkan dipakai untuk konvoi mobil atau konvoi sepeda motor untuk membuka jalan dan dengan enaknya menyalip / memotong pengguna jalan seperti punyanya sendiri.
Tidak dianjurkan untuk penggunaan sehari-hari karena dapat membahayakan orang lain dan membahayakan banyak orang!
Orang lain juga memiliki hak atas jalanan umum seperti Anda tanpa kecuali!!! Gunakanlah sebijaksana mungkin !!!
©copyrights 2011 by SpedaOntel.wordpress.com • DaytonBike.wordpress.com • GazelleDames.wordpress.com
* * * * *
Diagram Pembantu Skema Rangkaian Lampu LED:
Berikut diagram rangkaian dengan satu lampu LED dan dengan catudaya 12 volt DC, memerlukan hambatan tahanan (resistor) sebesar kira-kira 510 Ohm*
Berikut diagram rangkaian dengan dua lampu LED di paralel dan dengan catudaya 12 volt DC, memerlukan hambatan tahanan (resistor) sebesar kira-kira 360 Ohm
*
Berikut diagram rangkaian dengan tiga lampu LED di paralel dan dengan catudaya 12 volt DC, memerlukan hambatan tahanan (resistor) sebesar kira-kira 40 Ohm
Solderlah kaki-kaki LED dengan panas yang rendah, dan solderlah dengan cepat. Gunakan solder dengan daya 30-40 watt. Solder dengan panas yang berlebihan atau panas yang terlalu lama akan membuat nyala pendaran LED dapat berkurang, bahkan LED bisa mati.
Polaritas pada lampu LED dapat dilihat dari panjang-pendek kakinya, yang paling panjang berpolaritas positif (+) atau Anoda dan sebaliknya pada kaki yang lebih pendek berpolaritas negatif (-) atau Katoda. Atau bisa juga dilihat dari potongan pada sisi LED, yang terpotong datar adalah polaritas negatif (-) atau Katoda.
Jika terbalik pemasangan atau polaritasnya, lampu LED hanya tidak akan menyala, namun tidak akan konslet dan masih dapat digunakan.
Lampu LED akan mati / konslet dalam pengerjaan hanya karena dua hal: terkena panas yang lama (over heating) di kaki-kainya pada saat disolder, atau jika terjadi voltase yang berlebihan (over current) dan bukan karena arus /daya yang lebih.
Catu daya (sumber daya, misal: battery) yang memiliki kuat arus atau daya (dengan satuannya: Ampere) yang lebih besar dapat membuat LED menyala lebih lama dibanding dengan menggunakan catu daya yang lebih kecil.
Misal, battery dengan kuat arus 1500mA (baca: 1500 mili Ampere atau 1,5 Ampere) jauh lebih lama dapat menyimpan arus daya dibandingkan dengan battery yang hanya memiliki kuat arus 800mA (baca: 800 mili Ampere atau 0,8 Ampere). INGAT! Daya amper adalah kuat arus!! bukan tegangan voltase..!!!
Anda dapat mengakali agar daya jauh lebih besar, hanya dengan menambahkan beberapa catu daya (battery) dengan cara di paralel, bukan di seri..! awas LED bisa putus!!.
Cara paralel: sambungkan semua polaritas positif (+) pada semua battery jadi satu, begitu juga sambungkan semua polaritas negatif (-) pada semua battery. Lalu sambungkan ke kaki-kaki LED sesuai polaritasnya masing-masing.
Selamat berkreasi…
*****
••• ©copyrights written 2011 by: SpedaOntel.wordpress.com •••
Tidak ada komentar:
Posting Komentar