Sabtu, 21 Januari 2012

KOMUNITAS SEPEDA TUA

KOMUNITAS
Sesungguhnya komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi social yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi/wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.
Komunitas adalah kumpulan orang-orang dengan latar belakang hobi, tujuan, lingkungan yang sama. Dalam kesamaan ini ternyata tidaklah mudah untuk menyatukan mereka kedalam satu wadah yang namanya lembaga komunitas. Ternyata kesamaan latar belakang hobi ataupun tujuan ini, tidak selalu diikuti dengan kesamaan langkah dalam pencapaiannya. Ada dari mereka yang senang jalan sendiri, hal ini mungkin dikarenakan sudah merasa mampu, merasa kurang bebas dalam berekpresi, atau apalah yang menjadi alasannya.
SEPEDA
Sepeda adalah alat transportasi yang sederhana, tanpa mesin sehingga di Indonesia dikenal sebagai kereta angin. Berasal dari kata Velocipede dari bahasa belanda. Dari bangun sepeda inilah yang akhirnya dibuat sepeda motor. Sepeda dikatakan memutus kejayaan kereta kuda dan hewan-hewan sejenisnya. Hebatnya, meski usianya yang sudah tua, konsep melaju yang menggunakan kayuhan kaki ternyata tetap disuka kalangan tua dan muda.
TUA
Tua, secara harafiah berarti; berumur, kolot, tidak muda, berasal dari masa lampau, ketinggalan jaman. Kategori umur tua berarti sekitar 60-65 tahun masa hidup manusia. Kata ini juga memiliki konotasi yang agung, adiluhung dan serba tinggi.
        SEPEDA TUA
DALAM sejarahnya, sepeda tua mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1790, buatan Inggris. Sepeda ini diberi nama Hobby Horses & Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu.
Penemuan sepeda semakin fenomenal, yang ditemukan oleh Baron Karl von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematika dan mekanik di Heidelberg, Jerman, berhasil melakukan terobosan penting,yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya. Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga akhirnya mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling. Dia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Pada 1839, Kirkpatrick Macmillan menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dan ban depan Draisienne.
Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada. Sejarah perkembangan sepeda kemudian dilanjutkan oleh James Starley yang mulai membangun sepeda di Inggris pada 1870, dengan memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari. Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita.
Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. Itulah cikal bakal sepeda ontel hingga kemudian menemukan bentuknya hingga sekarang.
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu. Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse. Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Velocipede Lallement, Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
        SEPEDA TUA (dari www.sepedaonthel.com) - Sahid Jogjakarta
Sepeda Tua/ontel dalam dunia sepeda internasional diklasifikasi sebagai Dutch old style bicycle. Sepeda dengan ban ukuran diameter 28 nchi, kemudian menggunakan rangka 57, 61 atau 66 cm adalah cocok dengan perawakan orang-orang Belanda yang konon terkenal sebagai bangsa Eropa yang memiliki tinggi badan tertinggi dibanding bangsa-bangsa Eropa lainnya. Di Indonesia, tipe sepeda ini memiliki banyak nama alias seperti sepeda kebo, sepeda unto dan sepeda jawa. Menurut www.dutchbikeseattle.com, Sepeda Tua/ontel memiliki varian-varian berdasarkan gender, fungsi dan bentuk. Berdasarkan gender, Sepeda Tua/ontel dibedakan menjadi sepeda pria (heren atau opa fiets) dan sepeda wanita (dames atau oma fiets). Secara sederhana, opa fiets dikenali dari bentuk rangka horizontal, sedangkan oma fiets dikenali dari bentuk rangka yang melengkung ke bawah.
Kemudian klasifikasi Sepeda Tua/ontel menurut fungsi dibedakan menjadi sepeda angkut ringan (transport fiets), sepeda angkut berat (bak fiets), sepeda pendeta (abbey fiets) dan sepeda tandem (tandem fiets). Pada transport fiets, barang bawaan akan diletakkan pada kerangka angkut yang terletak di atas ban depan. Kemudian rangka horizontal didesain rangkap untuk memperkuat struktur rangka yang menahan beban di depan.
Bak fiets dirancang untuk mengangkut barang bawaan yang lebih berat atau besar yang tidak bisa diangkut dengan transport fiets. Pada masa kini, desain ini dikembangkan lebih lanjut untuk mengangkut bayi.
Banyak orang menganggap abbey fiets sama saja dengan kruisframe fiets, padahal keduanya adalah serupa tetapi tak sama. Abbey fiets digunakan pada pendeta atau pastur dalam menjalankan misi keagamaan untuk menyebarkan agama nasrani. Perbedaan dengan kruisframe fiets adalah desain rangka silangnya benar-benar menyatu, sedangkan pada kruisframe fiets, desain rangka silangnya hanya sekedar mengapit.
Sepeda tandem selalu terlihat unik bila dipandang. Bagi sebagian orang, mereka barangkali menganggap sepeda tandem hanya sekedar untuk perlengkapan sirkus yang biasa dikendarai oleh para badut. Namun secara teknis, desain sepeda ini mencoba membagi beban tenaga antara pengendara dan pembonceng agar sama-sama capai. Bentuknya yang panjang terkadang menyusahkan pada belokan jalan yang tajam.
Lalu klasifikasi Sepeda Tua/ontel ketiga didasarkan pada variasi desain rangka yakni rangka silang (kruisframe fiets) dan rangka angsa (swan fiets). Sebagaimana sudah dijelaskan di awal, kruisframe fiets memiliki desain silang yang berbeda dengan abbey fiets. Sepeda model ini menggunakan rangka silang lebih dalam rangka memperkuat struktur rangka sepeda secara keseluruhan.
Orang-orang juga sering menyamakan antara oma fiets dengan swan fiets. Keduanya memang seperti anak kembar tetapi tidak identik. Selain perbedaan mencolok pada rangka bawah yang melengkung seperti leher angsa dan tinggi sepeda yang lebih rendah dibandingkan oma fiets. Swan fiets didesain untuk memberikan kemudahan lebih dalam mengendarai sepeda, karena relatif lebih pendek dari sepeda normal dan cekungan rangka bawah cukup rendah sehingga memberikan ruang kaki yang lebih nyaman.
Berikut ini adalah varian komteporer yang barangkali sulit untuk diklasifikasikan. Sepeda Tua/ontel ini digunakan untuk memboncengkan 2 anak.
Klasifikasi Umur dari sepeda Tua
Menurut data produksi velocipede/sepeda di seluruh pabrikan negeri Belanda, bahwasanya produksi sepeda dengan rangka besi dan dua roda adalah sejak produksi pertama merk “AchillusFabrieken Maatschaap tot exploitative der rijiwielenfabr. “Wilhelmina”, NV dan di buat di kota Zeist pada tahun 1825, dan produksi terakhir adalah merk “VABURCO” produksi Burco Rijwielfabriek / F.Van Buuren & Co. NV di kota Amsterdam-C, kerkstraat 247 pada tahun 1951. Dan bahkan ada yang terakhir produksi pada tahun 1989 yaitu merk “Perfection” buatan Baving Rijwielfabriek, Klaas dari kota Zwolle.
Sedangkan yang masih produksi hingga saat ini adalah Gazelle, Reilegh dan beberapa merk non komersil (buatan bengkel pribadi). jadi bila rujukan untuk sepeda buatan belanda (yang produksi nya mendominasi dunia) maka tahun kisaran untuk mengklasifikasikan sepeda tua adalah: 1825 hingga 1951.
Sehingga dapat dikatakan Sepeda Tua adalah sepeda yang diproduksi dimasa lalu, maupun masa sekarang dengan model atau tampilan seperti layaknya sepeda tua/ontel/kuno/kumbang/kebo/kereta angin/unto yang ada pada masa lalu.
Contoh sepeda phoenix buatan china yang sampai sekarang masih diproduksi yang mengikuti pakem sepeda buatan eropa di tahun 40-an sampai 60-an. Begitu pula Gazelle produksi sekarang yang masih memakai konsep sepeda Gazelle tahun 20-an hingga 60-an.
Namun sepeda baru yang dibuat dengan jenis/model seperti sepeda tua juga bisa dikategorikan sebagai sepeda klasik.
Negara pembuat dan tahun pembuatan sebaiknya, jangan dijadikan sebagai halangan dalam mengkategorikan sepeda tua yang dimiliki oleh calon anggota, namun semua itu kami kembalikan kepada persepsi dan penilaian dari masing-masing komunitas/klub/organisasi/paguyuban sepeda tua.
INDONESIA
Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara, melintang di katulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di pulau Kalimantan, berbatasan dengan Papua Nugini di pulau Papua dan berbatasan dengan Timor Leste di pulau Timor.
KOMUNITAS SEPEDATUA INDONESIA adalah : Gabungan Komunitas/perkumpulan hobi yang mengedepankan identitas pelestarian sepeda tua yang bernilai klasik, historikal, kuno dan klasifikasi tertentu di seluruh Indonesia sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar